Hidup kayak permet karet. Ada yang bilang juga seperti cemilan luar angkasa. Lebih aneh lagi, ada yang membandingkan hidup ini seperti tebu. Ya, itu gw yang buat sendiri pas lagi ga ada kerjaan kemarin. Intinya, kadang kita sempet ngerasa begitu manis, begitu indah, lalu seketika menjadi ampas yang bener bener ga dipergunakan lagi. Ada moment disaat kita dibutuhkaaaaaaaaaaaan banget. Banyak juga moment yang ngebuat kita ngerasa bener bener kayak ampas tebu yang mencoba berdiri aja pun susah. Ibarat roda, ada saat kita melihat indahnya langit atau sakitnya dilindes dan di injek injek..
KERJA. Adalah suatu kata baru di dalam kamus kehidupan gw. Awalnya hidup gw yang bisa dibilang, let it flow like shit in the river gitu perlahan berubah semenjak gw keterima masuk kerja di salah satu hotel yang cukup besar di daerah Nusa Dua - Bali ini. Super sibuk, super padat akan jadwal dan sebagainya bener bener menjadi teman yang selalu setia disebelah gw melangkah. Disaat seperti ini, liburan dan refreshing itu menjadi hal yang sangat mahal menurut gw untuk dinikmati..
Sebelumnya, gw masuk didalam sebuah kepanitian kampus yang membuat gw mengenal pribadi pribadi baru meski ga semuanya baru juga. Hal kayak gini seolah membuat kita saling dekat dan saling mengenal satu dengan yang lainnya.
Seperti awal tulisan sebelumnya, kita mulai dengan perkenalan karakter terlebih dahulu,
Evan - Me, seorang mahasiswa yang berusaha mencari jati diri di sebuah PTN yang cukup terkenal di Bali. Pria setengah baya yang bermimpi menjadi pengusaha ini umumnya sangat humoris dan sering nge goda godain orang. Cuman tampaknya sering kelewatan..
Hendra aka. Boo, Mahasiswa urakan yang absen nya lebih penuh di game net dari pada di kelas Statistik Lanjutan. Seorang calon wirausaha muda yang menekuni bisnis kayu bakar yang tampaknya sangat digandrungi oleh mahasiswa baru pada tahun ajaran baru ini. Selain berjualan demi mendapatkan uang, motivasi lainnya adalah supaya mendapatkan jodoh yang bener bener rupawan. Meski kenyataan tersebut tampaknya cuma di dalam mimpi belaka (tapi sekarang sudah punya pacar).
Sarah, Miss-PMS-Everyday, Seorang (calon) wanita yang tak pernah bisa lepas dari namanya cerewet. Komentator, aktif cenderung autis, dan sangat takut dengan hal yang berbau mistis. Tapi jangan salah, dibalik sifat cerewet dan cepet marah macem orang PMS, dia orangnya cepat bergaul dan hatinya baik. Ya katanya sih baik, sampe sekarang gw belum nemu nemu tuh kebaikannya..
Arya aka. Arrfack, Sering dipanggil Arrfack, [fack] pada kata terakhir ini dibaca huruf 'a' nya sama seperti huruf 'a' dalam tatanan bahasa Indonesia. Jadi kalo dituliskan bacaannya, dibaca "Arfak" gitu. Mungkin rencananya mau nulis "Arrfuck", cuma gara gara jarinya kepleset atau takut orang ndeso bacanya "Arfuk", jadi diurungkanlah niatnya. Tipikal pengamat musik, pengamat kepribadian, dan pengamat video dewasa dari Jepang. Milanisti yang berhasil ini memiliki fetish cup C ke atas. Entah dalam artian cup C itu adalah Cup sepak bola tim C, atau...
Resonance aka Hendra, Ada dua Hendra didalam list tulisan ini. Hendra-Boo dan Hendra-Resonance. Jadi gw manggilnya yang satu Boo dan yang satu ga pernah gw panggil. OK, cuman bercanda doang sih. Misterius, murah senyum, putih dan kecil, memang struktur yang cocok dari dia untuk menjadi seorang assasin. Tapi tampaknya karena tak lulus TOEFL, dia pun masuk ke Fakultas Ekonomi. Penekun Ragnarok ini lebih dikenal sebagai Homo-pengeratius atau manusia pengerat alias kalo sekali ketemu jagung, dia bakal ganyang tuh jagung-jagung seperti dia bakal hibernasi menghadapi musim salju berkepanjangan..
Agus Suwastawa, berat mendeskripsikan orang ini, seorang artist yang mempertaruhkan hidupnya pada seni dan musik. Pengandrung musik metal yang jatuh cinta pada body cewek Latina yang secara tidak sadar kembali jatuh cinta pada musik Jazz. Orang nya asik, seru, ramah, dan suka nge-scream ga jelas. Jangan heran pas hang out sama dia, tiba tiba dia mengepalkan tangannya mendekat ke bibir seolah memegang mic kemudian mengeluarkan suara seperti kokokan ayam jago setengah oktaf nya. Kira kira seperti itu sih..
Agus Suwastawa, berat mendeskripsikan orang ini, seorang artist yang mempertaruhkan hidupnya pada seni dan musik. Pengandrung musik metal yang jatuh cinta pada body cewek Latina yang secara tidak sadar kembali jatuh cinta pada musik Jazz. Orang nya asik, seru, ramah, dan suka nge-scream ga jelas. Jangan heran pas hang out sama dia, tiba tiba dia mengepalkan tangannya mendekat ke bibir seolah memegang mic kemudian mengeluarkan suara seperti kokokan ayam jago setengah oktaf nya. Kira kira seperti itu sih..
Kita berenam berkumpul secara tidak sengaja (ceileh..) di sebuah event yang bernama "Udayana Jazz Festival 3rd". Sebuah acara musik dengan genre jazz yang sangat di minati golongan anak muda dan hipster masa kini. Kenapa gue bilangnya hipster? Karena seperti yang kita lihat sekarang, acara musik tipi kita hampir keseluruhannya isinya lagu cinta, ababil goyang lalala yeyeye dan lain lain. Selera yang berbeda dari hal pada umumnya itu disebut anti-mainstream kan? Dan pelakunya itu ya hipster tadi..
Kita berenam itu tergabung ke dalam sebuah cabang struktur organisasi panitia yang bernamakan "3D" (dibaca: 'tridiii') yang merupakan singkatan dari Design, Dekorasi, dan Dokumentasi. Sempet terlintas dipikiran kenapa namanya tidak 'DDD'. Mungkin selain supaya tidak kepanjangan, dan juga bukan di kira saingan dari grup penyanyi 'BBB'. Mungkin.
Sebelumnya, postingan di atas ini adalah sebuah postingan yang ga sengaja gue temukan draft nya di akun blogger gue. Mungkin gue sempet menulisnya sebelum acara event UJF itu sendiri. Jadi kembali kita test lagi seberapa jernih ingatan gue untuk melanjutkan postingan terhadap kelompok kecil satu ini.
Perjalanan karir kita sebagai panitia mungkin jauh dari indah perjalanan hidup bak sinetron. Ada suka nya, ada keselnya, ada senyumnya dan ada amarah yang menjadi jadi. Masih terlintas ketika beberapa waktu silam kita pernah berjalan jalan bareng ke Bedugul. Pas sebagian besar cowok cowoknya masih berstatus jomblo.
Moment senang adalah ketika waktu itu, waktu kita lagi bisa jalan bareng, kompak bareng dan melacur bareng. Sekedar info, melacur ini adalah singkatan dari "melayani curhat" gitu. Istilah yang keluar ketika kita saling mencurahkan perasaan dan memberi nasehat. Mungkin ga semua apa yang kita lakukan itu adalah hal yang benar, tapi setidaknya kita saling mencoba agar yang lain tidak melakukan hal yang salah.
Terlepas dari kenangan bahagia, ada juga hal hal yang bikin kesel tetapi menjadi sesuatu yang bisa di ketawain di saat saat seperti sekarang. Misalnya moment ketika kita salah tempat ngumpul gitu. Jadi ceritanya, kita waktu itu akan menghadiri rapat panitia yang diadakan di salah satu tempat. Setelah berjanjian di suatu tempat belanja mini market ABC (nama disamarkan), kita (lebih tepatnya gue) salah perhitungan tentang lokasi mini market ini. Usut punya usul, ternyata di daerah tempat kita menunggu itu terdapat dua mini market yang memiliki nama yang sama. Alhasil ada yang nunggu di tempat satu dan satunya lagi. Aksi tunggu menunggu pun terjadi sampe berakhir dengan mencak mencak di telepun dan marah marah..
Ada moment lain ketika kita kena marah bareng bareng oleh ibu ketua panitia kita. Distribusi jalur delegasi tanggung jawab masih agak rancu menurut gue. Bukan salah ibu nya, mungkin situasi yang menyebabkan seperti ini. Dimana saling kurang komunikasi dan komunikasi lagi. Memang sih, di saat itu kita tahu, hal sepele seperti saling kontak - kontakan adalah hal yang penting banget ketika berhubungan dengan kepanitiaan..
Ada hal lainnya juga ketika si Hendra Reson ini menghilang karena tak kuat menghadapi beban hidup. Kita sampe keluyuran membagi tugas supaya spanduk yang di cetak oleh dia ini tidak raib. Untuk tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini..
Tak terasa sekarang udah setaun lebih dari acara itu dan kamipun kembali ke rutinitas kami sehari hari. Ada kenangan, ada canda dan tawa yang tersimpan di dalamnya. Mudah mudahan perpisahan kemarin bukanlah menjadi akhir tetapi awal dari garis persahabatan kami ke depannya. Mudah mudahan ya...
